PENGERTIAN SENI RUPA MENURUT PARA
AHLI
Seni Rupa adalah salah satu cabang
kesenian, seni rupa merupakan ungkapan gagasan dan perasaan manusia yang
diwujudkan melalui pengolahan median dan penataan elemen serta prinsip-prinsip
desain.
Seni rupa merupakan realisasi imajinasi
yang tanpa batas dan tidak ada batasan dalam berkarya seni. Sehingga dalam
berkarya seni tidak akan kehabisan ide dan imajinasi. Dalam seni rupa murni,
karya yang tercipta merupakan bentuk dua dimensi dan tiga dimensi. Sehingga
objek yang dibuat merupakan hasil dari satu atau lebih dari satu media yang ada
(sebagai catatan bahwa media atau bahan seni di dunia juga tidak terbatas).
Seni rupa adalah salah satu bagian
kesenian yang penerapannya berbentuk 2 atau 3 dimensi karena memiliki panjang
dan lebar, serta volume.
UNSUR-UNSUR SENI RUPA
Membahas dan mengapresiasi sebuah karya seni atau seni rupa tak lepas dari
dua hal penting, yaitu unsur seni rupa dan prinsip dasar seni rupa. Dalam
uraian berikut akan disajikan secara singkat apa itu unsur-unsur seni rupa dan
prinsip dasar seni rupa.
·
Unsur-unsur Seni Rupa
Seni rupa
dibangun oleh sejumlah unsur yang membentuk kesatuan yang padu sehingga
karyanya dapat dinikmati secara utuh.
Unsur-unsur dasar karya seni rupa
adalah unsur-unsur yang digunakan untuk mewujudkan sebuah karya seni rupa.
Unsur-unsur ini diantaranya antara lain adalah titik, garis, bidang, bentuk,
ruang, warna, tekstur, dan gelap terang.
1). Titik
Titik adalah unsur seni rupa yang
paling dasar. Titik dapat melahirkan suatu wujud dari ide-ide atau gagasan yang
kemudian akan melahirkan garis, bentuk, atau bidang. Teknik lukisan yang
menggunakan kombinasi berbagai variasi ukuran dan warna titik dikenal dengan
sebutan Pointilisme.
2). Garis
Menurut jenisnya, garis dapat
dibedakan menjadi garis lurus, lengkung, panjang, pendek, horizontal, vertikal,
diagonal, berombak, putus-putus, patah-patah, spiral dan Iain-Iain. Kesan yang
ditimbulkan dari macam-macam garis dapat berbeda-beda, misalnya garis lurus
berkesan tegak dan keras, garis lengkung berkesan lembut dan lentur, garis
patah-patah berkesan kaku, dan garis spiral berkesan lentur.
Garis dapat juga memberikan
kesan watak tertentu sehingga dapat digunakan sebagai perlambangan, seperti:
-
Garis tegak melambangkan keagungan, kestabilan;
-
Garis
miring mengingatkan pada kegoncangan, tidak stabil, gerak;
-
Garis
tegas, kuat, terpatah-patah mengesankan kekuatan;
-
Garis
halus, melengkung-lengkung berirama mengesankan kelembutan, kewanitaan.
Sedangkan menurut wujudnya garis dapat dibedakan menjadi:
- Garis nyata, merupakan garis yang
dihasilkan dari coretan atau goresan lengkung.
- Garis semu, merupakan garis yang
muncul karena adanya kesan balans pada bidang, warna atau ruang
3). Bidang
Bidang merupakan pengembangan
garis yang membatasi suatu bentuk sehingga membentuk bidang yang melingkupi
dari beberapa sisi. Bidang mempunyai sisi panjang dan lebar, serta memiliki
ukuran.
4). Bentuk
Bentuk juga dapat dikelompokkan menjadi
dua macam, yaitu:
a. Bentuk geometris
Bentuk geometris merupakan bentuk
yang terdapat pada ilmu ukur meliputi:
-
Bentuk kubistis, contohnya kubus
dan balok.
b. Bentuk nongeometris
Bentuk
nongeometris berupa bentuk yang meniru bentuk alam, misalnya manusia, tumbuhan,
dan hewan.
5). Ruang
Ruang dapat digolongkan menjadi
dua, yaitu: Ruang dalam bentuk nyata, misalnya ruangan pada kamar, ruangan pada
patung. Ruang dalam bentuk khayalan (ilusi), misalnya ruangan yang terkesan
dari sebuah lukisan.
6). Warna
Warna pokok atau primer, yaitu
warna yang tidak berasal dari warna apapun, meliputi warna merah, kuning, dan biru.
Warna sekunder merupakan campuran
dari warna primer.
Contoh:
·
merah + kuning : jingga
·
biru +
kuning : hijau
·
merah + biru
: ungu
Warna tertier merupakan hasil campuran antara warna
primer dan warna sekunder.
Contoh:
· kuning + hijau
: kuning kehijau-hijauan
· biru +
ungu : ungu kebiruan
· jingga + merah :
jingga kemerahan
Selain jenis-jenis warna di atas
terdapat pula warna netral, yaitu warna putih dan hitam.
7). Tekstur
Tekstur adalah sifat dan keadaan
suatu permukaan bidang atau permukaan benda pada sebuah karya seni rupa. Setiap
benda mempunyai sifat permukaan yang berbeda. Tekstur dibedakan menjadi tekstur
nyata dan tekstur semu. Tekstur nyata adalah nilai raba yang sama antara
penglihatan dan rabaan. Sedangkan tekstur semu adalah kesan yang berbeda antara
penglihatan dan perabaan.
8). Gelap Terang
Suatu objek bisa memiliki
intensitas cahaya yang berbeda pada setiap bagiannya. Demikian pula pada karya
seni rupa. Seperti lukisan pemandangan alam. Adanya perbedaan intensitas cahaya
akan menimbulkan kesan mendalam.
Karya seni rupa dua dimensi (2D)
atau bidang
Seni Rupa Murni 2 Dimensi Nusantara
Dikatakan nusantara karena karya seni rupa yang berasal
dari dalam negeri.
contoh gambar seni rupa murni 2 dimensi nusantaralukisankaligrafiSeni Grafis Adalah cabang seni rupa yang berbentuk 2 demensi yang proses pembuatannya dengan menggunakan tehnik cetak
karya seni rupa murni 2 dimensi mancanegara
contoh karya seni murni 2 dimensi mancanegaralukisan luar negeriGAMBAR KARYA SENI RUPA TERAPAN 2 DIMENSI NUSANTARA
Batikpola pada kainKARYA SENI RUPA TERAPAN 2 DIMENSI MANCANEGARA
dikatakan mancanegara karna karya seni rupa yang berasal dari luar negeri.
Contoh Gambar Karya Seni Rupa Terapan 2 Dimensi Mancanegara
BatikUangiklan
contoh gambar seni rupa murni 2 dimensi nusantaralukisankaligrafiSeni Grafis Adalah cabang seni rupa yang berbentuk 2 demensi yang proses pembuatannya dengan menggunakan tehnik cetak
karya seni rupa murni 2 dimensi mancanegara
contoh karya seni murni 2 dimensi mancanegaralukisan luar negeriGAMBAR KARYA SENI RUPA TERAPAN 2 DIMENSI NUSANTARA
Batikpola pada kainKARYA SENI RUPA TERAPAN 2 DIMENSI MANCANEGARA
dikatakan mancanegara karna karya seni rupa yang berasal dari luar negeri.
Contoh Gambar Karya Seni Rupa Terapan 2 Dimensi Mancanegara
BatikUangiklan
MACAM-MACAM ALIRAN SENI RUPA
1.
ALIRAN KLASIKISME
·
Yaitu aliran yang berpandangan
padaupaya penggalian kembali ide-ide estetik jaman klasik yunani dan romawi
·
Ciri-ciri;
ü Kemegahan
ü Idealisme
ü komposisi statis
ü suasana mencekam
ü sedikit menampilkan objek
Seniman pelopor;
jacques-louis davis
“the oath of horaty”
leonardo davinci
“ monalisa”
2.
ALIRAN NATURALISME
Naturalisme merupakan corak atau aliran dalam seni rupa
yang berusaha melukiskan sesuatu obyek sesuai dengan alam (nature).
Ciri-ciri;
ü Proporsi
ü Keseimbangan
ü Perspektf
ü pewarnaan menyerupai aslinya
Seniman pelopor;
Rembrant, Williamn Hogart dan Frans Hall di Indonesia
yang menganut corak ini : Raden Saleh, Abdullah Sudrio Subroto, Basuki
Abdullah, Gambir Anom dan Trubus.
3.
ALIRAN REALISME
Realisme adalah corak seni rupa yang menggambarkan
kenyataan yang benar-benar ada, artinya yang ditekankan bukanlah obyek tetapi
suasana dari kenyataan tersebut
Ciri-ciri;
Aliran ini menunjukkan suatu keadaan sosial yang
sesungguhnya dan biasanya memprihatinkan, sepert kemiskinan, gelandangan,
pengemis dll
Seniman pelopor;
Gustove Corbert, Fransisco de Goya dan Honore Daumier.
4.
ALIRAN ROMANTISME
Aliran ini melukiskan cerita-cerita romantis tentang
tragedy yang dahsyat, kejadian dramatis yang biasa ditampilkan dalam cerita
roman
Ciri-ciri;
ü penggambaran emosi yg memuncak
ü Penuh dinamika
ü Penggambaran peristiwa yang dramatis
Tokoh pelopor;
Eugene delacroik
5.
ALIRAN IMPRESIONISME
Aliran ini mengutamakan kesan selintas dari suatu obyek
yang dilukiskan. Kesan itu didapat dari bantuan sinar matahari yang merefleksi
ke mata mereka
Ciri-ciri;
ü Karya tidak mendetail hanya kesan tanpa garis penegas
ü obyek yang dihasilkan agak kabur
Seniman pelopor;
Claud monet
6.
ALIRAN EKSPRESIONISME
Ekspresionisme adalah aliran yang mengutamakan curahan
batin secara bebas (kesedihan dll)atau melukis dengan goresan garis dan warna
yang tampak spontan, tegas, cepat dan dinamis/penuh gerak
Tokoh pelopor;
Vincent van gogh, afandi (ekspresionisme plototan
7.
ALIRAN KUBISME
Kubisme lahir pada saat pameran retpektif Cezanne yakni
pada tahun 1907. Corak ini menggambarkan alam menjadi bentuk-bentuk geometris seperti
segitiga, segi empat, lingkaran, silinder, bola, kerucut, kubus dan kotak-kotak
Seniman pelopor;
Pablo picasso, paul cezane
8.
ALIRAN ABSTRAKISME
Melukis dengan tidak
menggambarkan objek alam secara nyata karena banyak ditentukan ide pelukisnya.
Seni ini menampilkan unsur-unsur seni rupa yang disusun tidak terbatas pada
bentuk-bentuk yang ada di alam. Garis, bentuk, dan warna ditampilkan tanpa
mengindahkan bentuk asli di alam
Seniman pelopor;
Jackson pollock, piet mondrian
9.
ALIRAN DADAISME
Melukis dengan cara menyajikan karya artistic dari bentuk
yang seram, magic,mengerikan, kekanak-kanakan (naive), terkadang mengesankan
hal yang main-main
Ciri-ciri;
Dominasi warna hitam, merah putih hijau dengan pewarnaan
primer, tajam dan kontras
Cenderung menggambarkan kembali kearah primitif, kuno,
magic, main-main, naïve
Seniman pelopor;
paul gauguin, paul klee
10. ALIRAN SUREALISME
Melukis hal-hal yang khayal seperti alam mimpi, sehingga
banyak menampilkan hal-hal yang aneh dan ajaib yang ada diluar kesadaran
Seniman pelopor;
Salvador dalli
11. ALIRAN FAUVISME
Ciri khas seni lukisannya ialah warna-warna yang liar.
Des fauves dalam bahasa Perancis artinya binatang liar.
Tokoh-tokoh aliran ini : Henry Matisse, Andre Dirrain, Maurice de Vlamink, Rauol Dufi dan Kess Van Dongen.
Tokoh-tokoh aliran ini : Henry Matisse, Andre Dirrain, Maurice de Vlamink, Rauol Dufi dan Kess Van Dongen.
12. ALIRAN FUTURISME
Melukis dengan berusaha menampilkan kedinamisan dan
berusaha mengutarakan gerak serta khayalan masa mendatang.
Seniman pelopor;
Marcel duschamp
“nude descending a saircase” Umberto, Boccioni, Carlo
Cara, Severini, Gioccomo Ballad an Ruigi Russalo.
13. ALIRAN POP ART
Seni Pop atau Pop Art mula-mula
berkemang di Amerika pada tahun 1956. nama aslinya adalah Popular Images. Seni
ini muncul karena kejenuhan dengan seni tanpa obyek dan mengingatkan kita akan
keadaaan sekeliling yang telah lama kita lupakan. Dalam mengambil obyek tidak
memilih-milih, apa yang mereka jumpai dijadikan obyek. Kesan umum dari
karya-karya Pop art menampilkan suasana sindiran, karikaturis, humor dan apa
adanya.
Tokoh senimannya;
Tom Wasselman, dll
14. INSTALASI
Seni instalasi/ seni pemasangan
yaitu seni yang dalam kegiatannya memasang, menyatukan, dan mengkonstruksi
sejumlah benda yang dianggap bisa merujuk pada suatu konteks kesadaran makna
tertentu
Seniman pelopor; cristo
15. Aliran Neo-Klasik
Pecahnya revolusi Perancis pada tahun 1789, merupakan titik akhir dari kekuasaan feodalisme di Perancis yang pengaruhnya terasa juga ke bagian-bagian dunia lainnya. Revolusi ini tidak hanya perubahan tata politik dan tata social, tetapi juga menyangkut kehidupan seni. Para seniman menjadi bebas dalam memperturutkan panggilan hati masing-masing, dimana mereka berkarya bukan karena adanya pesanan, melainkan semata-mata ingin melukis saja.
Maka dengan demikian mulailah riwayat seni lukis modern dalam sejarah yang ditandai dengan individualisasi dan isolasi diri. Jacques Louis David adalah pelukis pertama dalam babakan modern. Pada tahun 1784, David melukiskan “SUMPAH HORATII”. Lukisan ini menggambarkan Horatius , bapak yang berdiri di tengah ruangan sedang mengangkat sumpah tiga anak laki-lakinya yang bergerombol di kiri, sementara anak perempuannya menangis di sebelah kanan.
Lukisan ini tidak digunakan untuk kenikmatan, melainkan untuk mendidik, menanamkan kesadaran anggota masyarakat atas tanggung jawabnya terhadap Negara. J.L. David merupakan pelopor aliran Neo-Klasik, dimana lukisan Neo-Klasik bersifat Rasional, objektif, penuh dengan disiplin dan beraturan serta bersifat klasik.
Ciri-cirinya Lukisan Neo-Klasik :
a.Lukisan terikat pada norma-norma intelektual akademis.
b.Bentuk selalu seimbang dan harmonis.
c.Batasan-batasan warna bersifat bersih dan statis.
d.Raut muka tenang dan berkesan agung.
e.Berisi cerita lingkungan istana.
f.Cenderung dilebih-lebihkan.
Tokoh penerus J.L. David dalam Neo-Klasik adalah JEAN AUGUAST DOMINIQUE INGRES (1780-1867)
Pecahnya revolusi Perancis pada tahun 1789, merupakan titik akhir dari kekuasaan feodalisme di Perancis yang pengaruhnya terasa juga ke bagian-bagian dunia lainnya. Revolusi ini tidak hanya perubahan tata politik dan tata social, tetapi juga menyangkut kehidupan seni. Para seniman menjadi bebas dalam memperturutkan panggilan hati masing-masing, dimana mereka berkarya bukan karena adanya pesanan, melainkan semata-mata ingin melukis saja.
Maka dengan demikian mulailah riwayat seni lukis modern dalam sejarah yang ditandai dengan individualisasi dan isolasi diri. Jacques Louis David adalah pelukis pertama dalam babakan modern. Pada tahun 1784, David melukiskan “SUMPAH HORATII”. Lukisan ini menggambarkan Horatius , bapak yang berdiri di tengah ruangan sedang mengangkat sumpah tiga anak laki-lakinya yang bergerombol di kiri, sementara anak perempuannya menangis di sebelah kanan.
Lukisan ini tidak digunakan untuk kenikmatan, melainkan untuk mendidik, menanamkan kesadaran anggota masyarakat atas tanggung jawabnya terhadap Negara. J.L. David merupakan pelopor aliran Neo-Klasik, dimana lukisan Neo-Klasik bersifat Rasional, objektif, penuh dengan disiplin dan beraturan serta bersifat klasik.
Ciri-cirinya Lukisan Neo-Klasik :
a.Lukisan terikat pada norma-norma intelektual akademis.
b.Bentuk selalu seimbang dan harmonis.
c.Batasan-batasan warna bersifat bersih dan statis.
d.Raut muka tenang dan berkesan agung.
e.Berisi cerita lingkungan istana.
f.Cenderung dilebih-lebihkan.
Tokoh penerus J.L. David dalam Neo-Klasik adalah JEAN AUGUAST DOMINIQUE INGRES (1780-1867)
JENIS KARYA SENI RUPA
1. Seni Lukis
Seni lukis merupakan kegiatan pengolahan unsur-unsur seni rupa seperti garis, bidang,
warna dan tekstur pada bidang dua dimensi. Kegiatan yang menyerupai seni lukis
sudah lama dikenal di Indonesia, tetapi penamaan atau istilah seni lukis
merupakan istilah yang datang dari Barat. Kegiatan yang menyerupai seni lukis
itu dapat juga disebut seni lukis tradisonal. Beberapa contoh dari karya seni
lukis tradisional dapat kita lihat di berbagai daerah di Indonesia seperti seni
lukis kaca di Cirebon, seni lukis Kamasan di Bali, lukisan pada kulit kayu yang
dibuat masyarakat di Irian Jaya dsb. Adapun seni lukis yang kita kenal saat ini
dibuat pada kanvas, dapat disebut seni lukis modern. Beberapa seniman
seni lukis modern Indonesia yang namanya sudah dikenal di mancanegara diantaranya
Affandi, Popo Iskandar, Fajar Sidik, Nanna Banna dsb.
2. Seni Patung
Karya seni patung
diwujudkan melalui pengolahan unsur-unsur seni rupa pada bidang tiga dimensi.
Bahan dan teknik perwujudan pada karya seni patung beraneka ragam. Bahan yang
digunakan dapat berupa bahan alami seperti kayu dan batu, bahan logam seperti
besi dan perunggu atau bahan sintetis seperti plastik resin dan fibre glass (serat
kaca). Sedangkan teknik yang digunakan disesuaikan dengan bahan yang dipakai
seperti teknik pahat, ukir, cor dsb.
Seperti halnya seni
lukis, seni patung juga sudah dikenal di Indonesia sejak zaman prasejarah.
Hampir setiap daerah di Indonesia memiliki tradisi pembuatan karya seni patung.
Pada masyarakat tradisional, pembuatan karya patung seringkali dihubungkan
dengan kegiatan religi seperti pemujaan kepada 5 dewa atau arwah nenek moyang. Pada karya-karya seni
patung modern, pembuatan karya seni patung merupakan ekspresi individu seorang
seniman. Beberapa seniman patung modern Indonesia diantaranya: Sunaryo,
Sidharta, dan Nyoman Nuarta.
3. Seni Grafis
(Cetak)
Seni grafis adalah
cabang seni rupa yang tergolong ke dalam bentuk dua dimensi. Berbeda dengan
seni lukis yang umumnya merupakan karya-karya tunggal, kekhasan dari karya
grafis adalah sifatnya yang bisa direproduksi atau diperbanyak. Pada awalnya
Seni grafis merupakan keterampilan untuk mencetak atau memperbanyak tulisan.
Sesuai dengan proses pencetakannya karya seni grafis terbagi menjadi empat
jenis:
a. Cetak tinggi
Prinsip cetak ini
adalah bagian yang bertinta adalah bagian yang paling tinggi. Bagian ini bila
diterakan atau dicetakkan, tinta atau gambar akan berpindah ke atas permukaan
kertas. Berdasarkan bahan dan alat yang dipergunakan dalam cetak tinggi dikenal
beberapa jenis cetakan seperti cukil kayu (wood cut), cukilan lino (lino
cut), tera kayu (wood engraving) serta cukilan bahan lain seperti
karet atau plastik.
b. Cetak dalam
Prinsip cetak dalam
adalah hasil cetakan yang diperoleh dari celah garis bagian dalam dari plat
klisenya bukan bagian tingginya seperti stempel atau cap. Teknik cetak ini
merupakan kebalikan dari teknik cetak tinggi. Acuan cetak yang dipergunakan
adalah lempengan tembaga atau seng yang ditoreh atau diberi kedalaman untuk
tempat tinta. Kedalaman dibuat menggunakan alat penoreh yang tajam dan kuat dan
atau menggunakan zat kimiawi. Beberapa jenis cetak yang termasuk cetak dalam:
goresan langsung (drypoint), akuatin (aquatint), dan mezzotin (mezzotint
engraving). Seorang penggrafis kadang-kadang memadukan berbagai teknik
sekaligus dalam proses pembuatannya untuk memperoleh efek khusus yang
diinginkannya.
c. Cetak saring
Cetak saring disebut
juga serigrafi atau sablon. Sesuai dengan namanya prinsip cetak ini adalah
mencetak gambar melalui saringan yang diberi batasan-batasan tertentu. Cetak
saring dikenal luas di masyarakat melalui benda-benda yang sering dijumpai
sehari hari seperti aplikasinya pada pembuatan kaos, spanduk, bendera, dsb.
d. Cetak datar
Proses cetak datar
atau planografi adalah memanfaatkan perbedaan sifat minyak dan air serta acuan
cetakan yang terbuat dari batu (litografi) atau seng. Tinta hanya
terkumpul pada bagian cetakan yang sudah digambari dengan pinsil berlemak dan
pemindahan gambar dilakukan dengan alat khusus. Teknik litografi inilah yang mengilhami
prinsip dasar mesin cetak modern.
4. Seni Kria
a. Pengertian Seni
Kria Seni kria adalah
hasil kebudayaan fisik yang lahir karena adanya tantangan dari lingkungan dan
diri kriawan. Seni kria diartikan sebagai hasil daya cipta manusia melalui
keterampilan tangan untuk memenuhi kebutuhan jasmani dan rohaninya, serta
umumnya dibuat dari bahan-bahan alam. Penciptaan karya kria yang baik
didasarkan pada syarat kegunaan (utility) dan keindahan (estetika).
Syarat keindahan terdiri atas aspek kenyamanan, keluwesan dan kenyamanan.
Hubungan antara bentuk, fungsi dan keindahan juga merupakan asas penciptaan
yang harus dimiliki seorang kriawan. Karya seni kria memiliki karakteristik
tersendiri yang dipengaruhi oleh keterampilan dan kreativitas kriawan, materi,
alat, fungsi dan teknik penciptaanya. Aspek-aspek tersebut saling berkaitan
satu dengan yang lainnya.
Kria tumbuh dan
berkembang dipengaruhi pula oleh faktor kekayaan flora dan fauna serta
bahan-bahan alam lainnya. Hasil-hasil utama seni kria Indonesia terdiri atas
kria tekstil dan serat meliputi batik dan tenun, anyaman serta tumbuhan, kria
bambu, kria gerabah dan tembikar (keramik) kria kayu, logam, kulit, kaca dll. 8
b. Perkembangan Seni
Kria Perkembangan seni
kria sejalan dengan pertumbuhan seni rupa pada umumnya. Seni kria dimulai sejak
zaman Batu dan Logam, kemudian disambung dengan berkembangnya kebudayaan Hindu
di Indonesia, munculnya kekuasaan kerajaan Islam, masuknya zaman kolonialisme
bangsa-bangsa Eropa hingga abad modern saat ini. Pada setiap zaman umumnya
memunculkan bentuk ungkapan, teknik dan gaya yang berlainan. Walaupun demikian,
pertumbuhan seni kria pada suatu masa merupakan kelanjutan masa sebelumnya
dengan perubahan dan perkembangan yang disebabkan pengaruh budaya dari luar dan
kreatifitas kriawanya . Bentuk-bentuk seni kria yang hadir saat ini merupakan
perpaduan bentuk kria yang pernah ada pada masa sebelumnya. Beberapa jenis kria
tersebut memiliki bentuk dan material yang sama dengan bentuk kria pada masa
sebelumnya tetapi memiliki fungsi yang berbeda. Beberapa bentuk kria
tradisional yang dijumpai saat ini ada yang dibuat dengan menggunakan material
sintetis dan dimassalkan menggunakan teknologi modern. Perkembangan terakhir
seni kria di Indonesia menunjukkan perkembangan jenis karya kria yang dibuat
semata-mata untuk memenuhi kebutuhan ekspresi atau biasa disebut kria seni.
Bentuk-bentuk karya kria seni ini seringkali sulit dibedakan dengan karya-karya
seni rupa murni. Jenis-jenis seni kria sering pula dinamai berdasarkan bahan
pembentukan atau mediumnya seperti kria kayu, kria logam, kria serat, kria
kulit, kria tekstil, kria kaca, kria batu dsb. Selain berdasarkan bahannya
beberapa kenis kria dinamai atau dikategorikan berdasarkan teknik pembuatannya
seperti kria batik, kria anyam, kria sungging, kria ukir dsb.
5. Seni Bangunan
(Arsitektur)
Pada dasarnya seni
bangunan merupakan bagian dari seni rupa, tetapi karena kekhususan yang
dimilikinya seringkali seni bangunan dikelompokan tersendiri dalam seni
arsitektur. Berdasarkan bentuk dan fungsinya seni bangunan seni bangunan dapat
dikategorikan sebagai seni pakai. Indonesia memiliki warisan peninggalan karya
seni bangunan yang sangat banyak jumlah dan macamnya dan tersebar dari Sabang
sampai Merauke. Setiap suku bangsa yang ada di Indonesia mengenal dan memiliki
bangunan khas daerahnya masing-masing. Bentuk-bentuk bangunan tersebut dibuat
berdasarkan ide atau gagasan yang bersumber dari kebudayaannya masing-masing.
Struktur, denah, bahan dan teknik pada rumah-rumah-rumah adat tradisional
dibangun berdasarkan aturan-aturan baku yang dipatuhi dan diwariskan secara
turun temurun. Dalam perkembangannya, pengaruh kebudayaan yang datang dari
Barat memperkenalkan bentuk-bentuk baru pada bangunan-bangunan yang sudah ada.
Bentuk-bentuk baru tersebut dengan imajinasi dan kreativitas seniman
(arsitektur) diolah dan digabungkan dengan bentuk-bentuk tradisional yang sudah
ada sebelumnya menghasilkan bentuk-bentuk bangunan kontemporer. 10
Perkembangan seni
atau desain bangunan ini selanjutnya melahirkan jenis-jenis seni rupa terapan
lainnya seperti desain interior (seni penataan ruang) dan desain meubel.
6. Desain
Desain merupakan
kegiatan reka letak atau perancangan. Hampir semua karya seni rupa melalui
proses perancangan sebelum diproduksi atau diwujudkan dalam bentuk jadi yang
sesungguhnya. Tetapi, pengertian desain saat ini lebih sering digunakan untuk
menunjukkan proses perancangan karya-karya seni rupa terapan (useful art).
Beberapa jenis desain yang dikenal di Indonesia antara lain:
a. Desain Komunikasi
Visual
Desain ini awalnya
lebih dikenal dengan istilah desain grafis, yaitu kegiatan seni rupa yang
menyusun unsur-unsur grafis pada sebuah benda pakai. Karena lingkupnya yang
dirasakan terbatas, pada perkembangan selanjutnya seni grafis menjadi bagian
dari kegiatan desain komunikasi visual, yaitu kegiatan perancangan pada media
komunikasi baik media cetak sederhana seperti buku, poster atau majalah maupun
media elektronik seperti televisi, neon sign dan sebagainya. Unsur-unsur
grafis yang menjadi perhatian dalam desain komunikasi visual diantaranya
tipografi (huruf), garis, logo, warna, ilustrasi dan foto.
b. Desain Interior
Desain interior
adalah kegiatan merancang tata letak sebuah ruangan atau eksterior bangunan.
Kegiatan perancangan ini dimaksudkan agar sebuah ruangan selain sesuai dengan
fungsinya juga menjadi indah dan nyaman. Benda-benda yang ada dalam ruangan
tersebut dipilih dan ditata sedemikian rupa sehingga menjadi satu kesatuan,
serasi dan harmonis. Yang menjadi perhatian dalam perancangan interior
berdasarkan fungsinya, termasuk juga pemilihan warna dinding, hiasan-hiasan
yang menempel di dinding, mebelair (kursi, meja, tempat tidur dsb.), lampu
(pencahayaan), akustik (suara), lantai, langit-langit dan lain sebagainya.
Sejalan dengan
perkembangan desain interior berkembang juga jenis desain yang lain seperti
desain produk untuk merancang bentuk meubel, lampu, alat-alat rumah
tangga, alat-alat elektronik dsb.; desain tekstil untuk merancang jenis kain
tirai yang digunakan dalam ruangan, sarung bantal, karpet dan sebagainya. Dalam
perkembangannya, saat ini desain interior tidak hanya menata ruangan sebuah
bangunan, tetapi ruang-ruang lainnya yang digunakan untuk kegiatan manusia
seperti: eksterior mobil, pesawat udara, kapal laut bahkan kapal ruang angkasa.
Selain jenis-jenis disain yang sudah disebutkan di atas masih ada jenis-jenis
desain lainnya seperti desain mode (fashion) yang merancang corak dan
bentuk pakaian. Dengan adanya kegiatan perancangan ini kita mengenal berbagai
bentuk dan corak pakaian seperti yang kita lihat dan kita kenakan sehari-hari
atau yang digunakan dalam acara-acara dan kegiatan khusus seperti: pakaian
untuk resepsi, pakaian olah raga, pakaian untuk bekerja, dan sebagainya.
Komentar
Posting Komentar